△△ RUPA-RUPA CIKI △△

Selasa, 23 April 2013

Aku dan Kertas


“orang gilaaa.. orang gilaaaaa.. orang gilaaaaaa..” seru beberapa anak kecil sambil berlarian..

“aduuh, hati-hati dong de jangan pada lari-larian” seru gadis, yang saat itu tertabrak beberapa anak kecil.
     
       Gadis lalu berlalu pergi dan mencari alamat yang ia cari. Ketika itu dilihatnya lah sebuah warung, ia pu memutuskan untuk bertanya.

“permisi bu, jalan sentausa no 77 di sebalah mana yah” tanya gadis kepada pemilik warung.

“sebelah situ neng belok kanan trus lurus aja dari situ” jawab ibu warung sambil mengarahkan alamatnya.

“oh iya, terima kasih bu. Permisi” seru gadis di iringin senyum.

       Seketika itu ada seorang pria sedang duduk di warung  memperhatikan gadis sambil tersenyum, gadispun membalas senyuman pria itu dan berlalu pergi. Sampai lah ia di tempat yang ia cari.

 Toooookk.. tooookk.. tooookkk..

“permisiiiiii, assalamuailakum..” ucap gadis.

“walaikum salam, cari siapa ya dek?”  tanya si pemilik rumah

“saya tau dapat info dari teman saya apa disini masih terima kost?” tanya gadis

“oh mau ngekost, bisa-bisa silahkan masuk dek masuk” jawab si pemilik rumah.
     
       Mereka berlalu masuk. Hari pun berganti hari, gadis sudah menempati kost an baru nya. Dia merasa masih asing di dalam rumah kost annya itu. Kost an dengan bangunan tua yang memang agak kotor disana sana-sini.

“astagaaaa, kalau bukan karena disini murah gua gak mungkin bertahan di tempat ini” serunya pada diri sendiri.
****

“mie rebus, kari ayam satu ya bu” seru gadis kepada ibu warung.

“tinggal disini neng? Yang kemaren itu nanya alamat? Tanya ibu warung

“iya bu di rumah sentausa” jawab gadis.

“oohh, rumah sentausa. Baek-baek ye neng. Sering-sering aja kemari kalau disana gak ada kerjaan” ajak si pemilik warung.

“iya, makasih bu..” jawab gadis diiringi senyum.
      
          Seketika itu pandangannya tidak beranjak dari sesosok pria di pojok warung dengan setumpuk kertas di hadapannya. 

“neng, woy neng ini ye gimana atuh ini dipanggilin itu eminya malah diem aja” sentak ibu warung sambil diiringi tawanya.

“eh iya ya bu maaf, hhee..” jawab gadis dengan nyengirnya.

          Pria itu menoleh ke arah gadis dan tertawa terbahak-bahak. Gadis yang saat itu baru mau memakan emi lalu tersendak mendengar tawa si pria tersebut lalu tersenyum. Ketika gadis selesai makan, ia lalu mendekati sang pria tersebut.

“ada yang aneh ya?” tanya gadis pada pria itu dengan menatapnya.
    
         Namun si pria itu tidak menjawab pertanyaan gadis, ia malah sibuk dengan kertas-kertas di hadapannya sesekali mengangkat sebuah kertas berbentuk kapal terbang sambil berfikir.

“nih anak kenapa lagi sibuk-sibuk gitu masih sempetnya ketawa terbahak-bahak kaya tadi sih” tanya gadis pada dirinya sendiri.

            Tak lama kemudian gadis membayar makanannya tadi lalu iya pun kembali ke tempat kost annya.

****

KRIIIIIIIIIIIIIIIIING !!!!!!

Alarm berbunyi menunjukan pagi pukul 06.00

“berisiik bgt sih..”seru gadis seraya mematikan alarmnya dan kembali melanjutkan tidurnya dengan pulas.
  
         Gadis yang masih tertidur seketika mendengar suara ribut-ribut seperti sedang bertengkar dari arah luar kamarnya. Tak lama ia pun terbangun dari tidurnya yang pulas.

“HAHH!! Jam 9 mati gua. Ada kuliah pagi” serunya sambil melihat ke arah jam.

          Beranjaklah ia menuju ke kamar mandi secepat mungkin, dan benar suara-suara seperti orang bertengkar itu emang ada.

“Gatel bgt sih lo! Gua uda bilang kan gausa kegatelan sama dia!!” bentak  gia si tetangga kamar sebelah kepada seorang wanita yg memandangnya dingin.

“misiii.. permisii..” ucap gadis yang terhalangin oleh 2 gadis itu.

          Mereka lalu memandang gadis dengan sangat kesalnya. Selesai gadis keluar dari kamar mandi, ternyata mereka masih bertengkar di tempat itu. Ia lalu berusaha untuk menghindari pertengkaran ke2 wanita aneh dan menakutkan itu.

          Dengan secepat kilat gadis bersiap-siap. Lewatlah dia di depan warung namun langkahnya berhenti sejenak memperhatikan pria di pojok warung. lamunannya buyar ketika si ibu warung mengagertkan dengan teriakannya.

“sarapaaaaaan neng!!” teriak ibu gito si pemilik warung

“aahh, iya gak buru-buru bu” jawab gadis gugup lalu bergegas pergi dari depan warung dengan berlari sambil memberentikan ojek.
****

          Senja menjelang ketika gadis melewati warung ibu gito dan seperti biasa pandangannya tak lepas dari sesosok pria  dengan setumpuk kertas itu. Ketika malam datang ia pergi makan di warung saat itu juga ia masih melihat pria itu duduk dipojok warung sibuk dengan pesawat kertasnya diiringi dengan menggambar.

          Tiba-tiba kertas di mejanya jatuh tepat di hadapan gadis yang sedang memperhatikan pria itu tepat dibelakangnya.

“ini jatuh tugasnya” seru gadis seraya memberi kertasnya.

“iya..” jawab pria itu singkat.

“kamu setiap hari ngerjain tugas disini ya, banyak banget tugasya. Keliatan sibuk banget” tanya gadis

“cari inspirasi…” jawab pria itu

“kenalan dong, aku gadis. Kamu?” tanya gadis menjulurkan tanganya sambil tersenyum

“kapten” jawabnya dengan singkat.

           Waktu hampir menunjukan pukul 9  gadis namun ia tetap saja bertanya-tanya ke pada Kapten dengan rasa ingin tau yang tinggi. namun tetap sama di jawab dengan singkat.
“uda malem, aku duluan pulang ya. Sampai ketemu besok” seru gadis sambil tersenyum.

               Kapten hanya menoleh tidak mejawab  hanya mengangguk dan tertawa.

****

             Hari berganti hari gadis dan kapten sering bertemu dan ngobrol bersama. Namun sikapnya masih tetap sama tidak terlalu banyak omong dan selalu tertawa. Sampai ketika suatu hari gadis merasakan ada suatu dalam hatinya. Dia merasa penasaran dan sangat tertarik sama kapten. Menurutnya dia adalah sesosok pria misterius yang membuat dia tertawa terbahak-bahak ketika melihat tingkahnya. mungkin menurut orang lain pria ini agak aneh tapi buatnya adalah keindahan yang bernama cinta.

            Gadis jatuh cinta sama kapten dia merasakan ada hal lain akhir-akhir ini ketika mereka saling 
menatap dan berbincang. Entahlah cinta seperti apa yang ia rasakan.

“sumpaah aduh gua uda gak kuat nahan ini, harus dan harus!!!!” teriaknya pada diri sendiri depan kaca.

           Waktu terus berjalan sampai 2 bulan tepat hari ini ia mengenal sosok pria bernama kapten. Berusaha untuk memberanikan diri berbicara langsung kalau gadis cinta sama kapten.

“haii, gimana hari ini menyenangkan? Tugasnya baik dong? “ tanya gadis

“sangat bahagia. kamu, kamu?” jawab kapten diiringi tawa.

“selalu seperti ini tertawa jika di tanya. kapten memang terlihat pintar tapi dia hobi banget ketawa itulah 
yang bikin selalu gua ngerasa seneng deket dia” serunya dalam hati

“gadis makan, makan..” ajak kapten

“kapten aku sayang sama kamu, cuma kenapa si kamu selalu sibuk dengan tugas dan kapal kertas itu kalau lagi ngomong” tanya gadis serius.

“iya aku juga suka” jawabnya sambil tertawa.

“bingung deh setiap abis aku tanya kalo gak senyum ketawa. Kaya ngomong sama badut kamu ni. Kamu mau kan?” tanya gadis.

       Kapten hanya menjawab dengan tawanya. Si ibu gitopun  ketawa-ketawa sambil memiringkan tangannya di jidat. Dan ia hanya bisa ikut tertawa saat itu.

             Hari berganti hari, malam menunjukkan pukul 11.00 malam.

Krukk,kruukk,krukk, krukk..

“lapeer lagi, padahal tadi uda baru  makan emi  tumben amat nih perut” seru gadis pada diri sendiri

           Tanpa pikir panjang gadis segera keluar kamar dan segera ke warung ibu gito. Ia berjalan dengan santai sambil mendegarkan musik dari hapenya. ketika 200 meter dari warung ibu gito langkahnya terhenti melihat pemandangan yang membuatnya bingung penasaran tak percaya.

             Kapten yang biasa duduk di pojok warung di tarik-tarik oleh 2 perawat. Gadis hanya memperhatikan dari kejauhan. Di melihat kapten teriak memberontak sambil tertawa terbahak-bahak.

“yaaa tuhaaaaan, jangan-jangan…” seru gadis tertegun

              Gadis lalu berlari mengampiri mereka. Bingung, aneh, kaget yang saat itu iya rasakan.

“kapteeeeen mau kemana?” tanya gadis

              Saat itu kapten yang ditanya hanya tertawa terbahak-bahak sambil memainkan pesawat kertasnya.

“ditonya mau pulang dulu mba” jawab suster yang memenggangi.
 
“gadis cantik kita berlayar di udara cepet keburu aku pulang, cepet” teriak kapten seraya pergi meniggalkan warung ibu gito.

             Tak percaya apa yang ia lihat, dia merasa sedang bermimpi, gak mungkin ini semua adalah hal nyata. Mustahil bagi dirinya.

“neng gadis kenapa? Kaget? Maaf ya neng maafin ibu gak pernah cerita ke eneng, abis ngeliatnya neng bahagia banget ngobrol sama si dito. ya ibu gak tega liatnya, biar eneng sendiri yang tau suatu saat” seru ibu gito bercerita.

“jadi namanya dito bukan kapten?” tanya gadis sedih

“iya neng dia itu pengen banget jd pilot. Kuliah anaknya pinter banget sangking pinternya begitu dia jadi strees dia setiap hari emang disini, dari pagi sampai jam 11 malam. Dia pikir ini kampusnya dia neng” jawab ibu gito.

“hah? Pilot berlayar di udara kapal, pesawat?” seru gadis

“yah namanya juga orang gila neng kalau gatau ya emang gak keliatan. Maaf semaaf maafnya neng” ujar ibu gito yang terus meminta maaf.

             Gadis yang tak percaya itu semua hanya bisa diam tidak bergerak di depan warung ibu gito. Ia tidak menyangka waktu si ibu gito sempet mengasih unjuk tangannya ke jidat sambil miring-miring dan pada saat pertama kali ia datang ketempat ini,  tertabrak oleh anak-anak  yang  berlarian teriak orang gila yang mereka maksut itu adalah kapten. Bukan kapten, tapi dia dito sang kapten berlayar di udara..



-TAMAT-




hehehe agak panjang yah bcanya. ini cerpen sih sebetulnya. gak bosan kan bacanya, gak dong ya hihi. kali ini gua mau mencoba untuk post cerpen pertama lagi yang gua buat. kenapa gua bilang pertama lagi, karena sebelomnya uda pernah sih bikin di buku gitu pas smp. tapi bosen hehe. ya kapan-kapan deh ya coba gua post di blog. gimana cerpen yang tadi di baca? menarik, biasa atau seru? semoga kalian yang membaca blog gua terhibur ya.. *kecup basah ke pembaca* HAHAHAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar