“orang gilaaa.. orang
gilaaaaa.. orang gilaaaaaa..” seru beberapa anak kecil sambil berlarian..
“aduuh, hati-hati dong de jangan pada lari-larian” seru
gadis, yang saat itu tertabrak beberapa anak kecil.
Gadis lalu berlalu pergi dan mencari
alamat yang ia cari. Ketika itu dilihatnya lah sebuah warung, ia pu memutuskan
untuk bertanya.
“permisi bu, jalan sentausa no 77 di sebalah mana yah” tanya
gadis kepada pemilik warung.
“sebelah situ neng belok kanan trus lurus aja dari situ”
jawab ibu warung sambil mengarahkan alamatnya.
“oh iya, terima kasih bu. Permisi” seru gadis di iringin
senyum.
Seketika itu
ada seorang pria sedang duduk di warung
memperhatikan gadis sambil tersenyum, gadispun membalas senyuman pria
itu dan berlalu pergi. Sampai lah ia di tempat yang ia cari.
Toooookk.. tooookk..
tooookkk..
“permisiiiiii, assalamuailakum..” ucap gadis.
“walaikum salam, cari siapa ya dek?” tanya si pemilik rumah
“saya tau dapat info dari teman saya apa disini masih terima
kost?” tanya gadis
“oh mau ngekost, bisa-bisa silahkan masuk dek masuk” jawab
si pemilik rumah.
Mereka berlalu
masuk. Hari pun berganti hari, gadis sudah menempati kost an baru nya. Dia
merasa masih asing di dalam rumah kost annya itu. Kost an dengan bangunan tua
yang memang agak kotor disana sana-sini.
“astagaaaa, kalau bukan karena disini murah gua gak mungkin
bertahan di tempat ini” serunya pada diri sendiri.
****
“mie rebus, kari ayam satu ya bu” seru gadis kepada ibu
warung.
“tinggal disini neng? Yang kemaren itu nanya alamat? Tanya
ibu warung
“iya bu di rumah sentausa” jawab gadis.
“oohh, rumah sentausa. Baek-baek ye neng. Sering-sering aja
kemari kalau disana gak ada kerjaan” ajak si pemilik warung.
“iya, makasih bu..” jawab gadis diiringi senyum.
Seketika itu
pandangannya tidak beranjak dari sesosok pria di pojok warung dengan setumpuk
kertas di hadapannya.
“neng, woy neng ini ye gimana atuh ini dipanggilin itu
eminya malah diem aja” sentak ibu warung sambil diiringi tawanya.
“eh iya ya bu maaf, hhee..” jawab gadis dengan nyengirnya.
Pria itu menoleh ke arah gadis dan tertawa terbahak-bahak.
Gadis yang saat itu baru mau memakan emi lalu tersendak mendengar tawa si pria
tersebut lalu tersenyum. Ketika gadis selesai makan, ia lalu mendekati sang
pria tersebut.
“ada yang aneh ya?” tanya gadis pada pria itu dengan
menatapnya.
Namun si pria
itu tidak menjawab pertanyaan gadis, ia malah sibuk dengan kertas-kertas di
hadapannya sesekali mengangkat sebuah kertas berbentuk kapal terbang sambil
berfikir.
“nih anak kenapa lagi sibuk-sibuk gitu masih sempetnya
ketawa terbahak-bahak kaya tadi sih” tanya gadis pada dirinya sendiri.
Tak lama kemudian
gadis membayar makanannya tadi lalu iya pun kembali ke tempat kost annya.
****
KRIIIIIIIIIIIIIIIIING !!!!!!
Alarm berbunyi
menunjukan pagi pukul 06.00
“berisiik bgt sih..”seru gadis seraya mematikan alarmnya dan
kembali melanjutkan tidurnya dengan pulas.
Gadis yang masih
tertidur seketika mendengar suara ribut-ribut seperti sedang bertengkar dari
arah luar kamarnya. Tak lama ia pun terbangun dari tidurnya yang pulas.
“HAHH!! Jam 9 mati gua. Ada kuliah pagi” serunya sambil
melihat ke arah jam.
Beranjaklah ia
menuju ke kamar mandi secepat mungkin, dan benar suara-suara seperti orang
bertengkar itu emang ada.
“Gatel bgt sih lo! Gua uda bilang kan gausa kegatelan sama
dia!!” bentak gia si tetangga kamar sebelah
kepada seorang wanita yg memandangnya dingin.
“misiii.. permisii..” ucap gadis yang terhalangin oleh 2
gadis itu.
Mereka lalu
memandang gadis dengan sangat kesalnya. Selesai gadis keluar dari kamar mandi,
ternyata mereka masih bertengkar di tempat itu. Ia lalu berusaha untuk
menghindari pertengkaran ke2 wanita aneh dan menakutkan itu.
Dengan secepat
kilat gadis bersiap-siap. Lewatlah dia di depan warung namun langkahnya
berhenti sejenak memperhatikan pria di pojok warung. lamunannya buyar ketika si
ibu warung mengagertkan dengan teriakannya.
“sarapaaaaaan neng!!” teriak ibu gito si pemilik warung
“aahh, iya gak buru-buru bu”
jawab gadis gugup lalu bergegas pergi dari depan warung dengan berlari sambil
memberentikan ojek.
****
Senja menjelang ketika gadis melewati
warung ibu gito dan seperti biasa pandangannya tak lepas dari sesosok pria dengan setumpuk kertas itu. Ketika malam
datang ia pergi makan di warung saat itu juga ia masih melihat pria itu duduk
dipojok warung sibuk dengan pesawat kertasnya diiringi dengan menggambar.
Tiba-tiba kertas di mejanya jatuh tepat
di hadapan gadis yang sedang memperhatikan pria itu tepat dibelakangnya.
“ini jatuh tugasnya” seru gadis
seraya memberi kertasnya.
“iya..” jawab pria itu singkat.
“kamu setiap hari ngerjain
tugas disini ya, banyak banget tugasya. Keliatan sibuk banget” tanya gadis
“cari inspirasi…” jawab pria
itu
“kenalan dong, aku gadis. Kamu?” tanya gadis
menjulurkan tanganya sambil tersenyum
“kapten” jawabnya dengan
singkat.
Waktu hampir menunjukan pukul 9
gadis namun ia tetap saja bertanya-tanya
ke pada Kapten dengan rasa ingin tau yang tinggi. namun tetap sama di jawab
dengan singkat.
“uda malem, aku duluan pulang
ya. Sampai ketemu besok” seru gadis sambil tersenyum.
Kapten hanya menoleh tidak mejawab hanya mengangguk dan tertawa.
****
Hari berganti hari gadis dan kapten sering
bertemu dan ngobrol bersama. Namun sikapnya masih tetap sama tidak terlalu
banyak omong dan selalu tertawa. Sampai ketika suatu hari gadis merasakan ada
suatu dalam hatinya. Dia merasa penasaran dan sangat tertarik sama kapten.
Menurutnya dia adalah sesosok pria misterius yang membuat dia tertawa
terbahak-bahak ketika melihat tingkahnya. mungkin menurut orang lain pria ini agak aneh tapi
buatnya adalah keindahan yang bernama cinta.
Gadis jatuh cinta sama kapten dia
merasakan ada hal lain akhir-akhir ini ketika mereka saling
menatap dan
berbincang. Entahlah cinta seperti apa yang ia rasakan.
“sumpaah aduh gua uda gak kuat
nahan ini, harus dan harus!!!!” teriaknya pada diri sendiri depan kaca.
Waktu terus berjalan sampai 2 bulan tepat
hari ini ia mengenal sosok pria bernama kapten. Berusaha untuk memberanikan
diri berbicara langsung kalau gadis cinta sama kapten.
“haii, gimana hari ini
menyenangkan? Tugasnya baik dong? “ tanya gadis
“sangat bahagia. kamu, kamu?”
jawab kapten diiringi tawa.
“selalu seperti ini tertawa
jika di tanya. kapten memang terlihat pintar tapi dia hobi banget ketawa itulah
yang bikin selalu gua ngerasa seneng deket dia” serunya dalam hati
“gadis makan, makan..” ajak
kapten
“kapten aku sayang sama kamu,
cuma kenapa si kamu selalu sibuk dengan tugas dan kapal kertas itu kalau lagi
ngomong” tanya gadis serius.
“iya aku juga suka” jawabnya
sambil tertawa.
“bingung deh setiap abis aku tanya kalo gak
senyum ketawa. Kaya ngomong sama badut kamu ni. Kamu mau
kan?” tanya gadis.
Kapten hanya menjawab
dengan tawanya. Si ibu gitopun
ketawa-ketawa sambil memiringkan tangannya di jidat. Dan ia hanya bisa
ikut tertawa saat itu.
Hari berganti hari, malam menunjukkan
pukul 11.00 malam.
Krukk,kruukk,krukk, krukk..
“lapeer lagi, padahal tadi uda
baru makan emi tumben amat nih perut” seru gadis pada diri
sendiri
Tanpa pikir panjang gadis segera keluar
kamar dan segera ke warung ibu gito. Ia berjalan dengan santai sambil
mendegarkan musik dari hapenya. ketika 200 meter dari warung ibu gito langkahnya
terhenti melihat pemandangan yang membuatnya bingung penasaran tak percaya.
Kapten yang biasa duduk di pojok warung
di tarik-tarik oleh 2 perawat. Gadis hanya memperhatikan dari kejauhan. Di
melihat kapten teriak memberontak sambil tertawa terbahak-bahak.
“yaaa tuhaaaaan,
jangan-jangan…” seru gadis tertegun
Gadis lalu berlari mengampiri mereka.
Bingung, aneh, kaget yang saat itu iya rasakan.
“kapteeeeen mau kemana?” tanya
gadis
Saat itu kapten yang ditanya hanya
tertawa terbahak-bahak sambil memainkan pesawat kertasnya.
“ditonya mau pulang dulu mba”
jawab suster yang memenggangi.
“gadis cantik kita berlayar di
udara cepet keburu aku pulang, cepet” teriak kapten seraya pergi meniggalkan
warung ibu gito.
Tak percaya apa yang ia lihat, dia merasa sedang bermimpi, gak mungkin ini semua adalah hal nyata. Mustahil bagi dirinya.
“neng gadis kenapa? Kaget? Maaf
ya neng maafin ibu gak pernah cerita ke eneng, abis ngeliatnya neng bahagia
banget ngobrol sama si dito. ya ibu gak tega liatnya, biar eneng sendiri yang tau
suatu saat” seru ibu gito bercerita.
“jadi namanya dito bukan
kapten?” tanya gadis sedih
“iya neng dia itu pengen banget
jd pilot. Kuliah anaknya pinter banget sangking pinternya begitu dia jadi
strees dia setiap hari emang disini, dari pagi sampai jam 11 malam. Dia pikir
ini kampusnya dia neng” jawab ibu gito.
“hah? Pilot berlayar di udara
kapal, pesawat?” seru gadis
“yah namanya juga orang gila
neng kalau gatau ya emang gak keliatan. Maaf semaaf maafnya neng” ujar ibu gito
yang terus meminta maaf.
Gadis yang tak percaya itu semua hanya
bisa diam tidak bergerak di depan warung ibu gito. Ia tidak menyangka waktu si
ibu gito sempet mengasih unjuk tangannya ke jidat sambil miring-miring dan pada
saat pertama kali ia datang ketempat ini, tertabrak oleh anak-anak yang berlarian
teriak orang gila yang mereka maksut itu adalah kapten. Bukan kapten, tapi dia
dito sang kapten berlayar di udara..
-TAMAT-
hehehe agak panjang yah bcanya. ini cerpen sih sebetulnya. gak bosan kan bacanya, gak dong ya hihi. kali ini gua mau mencoba untuk post cerpen pertama lagi yang gua buat. kenapa gua bilang pertama lagi, karena sebelomnya uda pernah sih bikin di buku gitu pas smp. tapi bosen hehe. ya kapan-kapan deh ya coba gua post di blog. gimana cerpen yang tadi di baca? menarik, biasa atau seru? semoga kalian yang membaca blog gua terhibur ya.. *kecup basah ke pembaca* HAHAHAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar